BAB.I.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi
yang sangat berkembang dewasa ini, menjadi dasar pemikiran dalam pelaksanaan
penelitian ini. Perusahaan jasa konstruksi dituntut untuk mengikuti
perkembangan teknologi tersebut sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan
kinerja perusahaan. Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
mana perusahaan jasa konstruksi mengenal dan menggunakan teknologi
informasi/komputer sebagai sarana yang digunakan dalam pekerjaan. Dalam
penggunaannya, tentu perusahaan jasa konstruksi akan mendapat manfaat ataupun
kendala yang dirasakan. Data dalam penelitian ini didapat dari penyebaran
kuisioner yang disebarkan kepada 30 responden yaitu kontraktor, yang kemudian dianalisis
dan dibahas dengan menggunakan metode distribusi frekuensi. Penyebaran
kuisioner dilakukan pada beberapa kota, yaitu Yogyakarta, Jawa Tengah, dan
Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden
menggunakan teknologi informasi/komputer karena alasan fungsional sehingga
pekerjaan keteknikan dapat diselesaikan secara efisien. Tetapi hanya sebagian
kecil saja pengguna yang mempunyai skill dalam penggunaannya. Mengurangi waktu
perencanaan, mempercepat pelayanan, mengurangi waktu terbuang merupakan manfaat
terbesar yang dirasakan responden. Dengan kendala yaitu perkembangan yang pesat
dari teknologi, kesenjangan pengetahuan dan kesadaran akan teknologi
informasi/komputer dan keterbatasan anggaran. Administrasi umum dan design/drawing
sebagai aplikasi terbesar dari responden. Sebagian besar responden sudah
memiliki fasilitas email dan hanya beberapa yang mempunyai fasilitas e-commerce
atau fasilitas perdagangan, pengadaan, dan transaksi usaha secara elektronik.
Adanya komputer beserta
teknologinya telah mampu mengubah perilaku sebagian besar masyarakat dalam
menjalankan aktifitasnya. Pola kerja sebagian besar pemimpin dan pekerja pada
perusahaan tidak ada pilihan selain menyesuaikan teknologi yang dipilih untuk
digunakan. Peran teknologi informasi
sebagai salah satu sistem komputerisasi tanpa sadar telah membawa dunia
memasuki era baru globalisasi lebih cepat dari yang dibayangkan. Dari sekian
banyak sektor kehidupan manusia yang dipengaruhi oleh hadirnya teknologi
informasi, organisasi atau institusi yang berorientasi pada bisnis merupakan
sektor yang paling banyak mendapatkan manfaatnya. Perusahaan jasa konstruksi
termasuk salah satu jenis bidang usaha yang terkena pengaruh dari kemajuan
teknologi informasi. Bagi perusahaan konstruksi selain berfungsi sebagai sarana
pendukung untuk meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi juga sebagai salah satu
sarana untuk meningkatkan kemampuan untuk bersaing dengan para kompetitornya.
Perusahaan-perusahaan jasa konstruksi dituntut untuk lebih proaktif agar selalu
mengikuti perkembangan teknologi informasi.
Sebuah pertanyaan yang harus
terjawab, apakah dalam setiap perusahaan para karyawan yang bekerja cukup
berkompeten dalam penggunaan teknologi informasi tersebut ?
Bukan hanya masalah kompetensi dalam
pengaplikasian teknologi informasi saja, tetapi bagaimana perusahaan tersebut
menginvestasikan dan mengimplementasikan teknologi informasi dalam perusahaan
tersebut. Keputusan untuk menggunakan teknologi informasi tentunya didasari
oleh berbagai pertimbangan. Dalam memutuskan macam, kemampuan dan besarnya
investasi teknologi informasi ini dibutuhkan informasi dari berbagai perusahaan
yang telah mengaplikasikannya. Perkembangan teknologi informasi yang sangat
cepat tentunya berisiko terhadap penggunanya, karena selain harus mengubah cara
berpikir (mindset) dalam mengikuti perkembangan teknologi itu sendiri,
perkembangan teknologi tersebut juga harus selalu dapat diantisipasi oleh
perusahaan dengan cara mengadaptasikannya secepat mungkin. SAP, ETABS, Microsoft
Project, merupakan contoh-contoh dari beberapa program aplikasi komputer yang
digunakan yang bertujuan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan dalam proyek
konstruksi.
Berdasarkan latar belakang di atas
maka timbul beberapa pertanyaan mengenai pengaplikasian teknologi informasi
dalam industri jasa konstruksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. mengetahui sejauh mana perusahaan
jasa konstruksi mengenal dan menggunakan teknologi informasi sebagai sarana
yang digunakan dalam menjalankan usahanya
2. mengetahui manfaat dan kendala dalam
penggunaan teknologi informasi
3. mendapatkan data dan fakta tentang
aplikasi teknologi informasi.
BAB.II.
PEMBAHASAN
Teknologi informasi
meliputi komponen-komponen perangkat keras (misalnya komputer, alat komunikasi)
dan perangkat lunak (misalnya aplikasi, sistem operasi, database) yang harus
tersedia untuk menghasilkan sistem informasi yang telah ditetapkan. Sedangkan
teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi. Sistem informasi
adalah jenis-jenis informasi apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan dan
hal-hal yang berkaitan dengan (kecepatan proses pengolahan data menjadi
informasi, tingkatan detail informasi, cara menampilkan informasi, volume dan
transaksi informasi, penanggung jawab informasi, dan sebagainya) [4].
Pengertian dari
kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan
gambar rencana dan peraturan dan syarat-syarat yang ditetapkan [3]. Kontraktor
dapat berupa perusahaan perseorangan yang berbadan hukum atau sebuah badan
hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan.
Jenis Informasi dalam Proyek
Proyek konstruksi
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya
berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu
proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang
berupa bangunan [3]. Proyek konstruksi merupakan sekumpulan kegiatan yang cukup
kompleks dan sarat dengan informasi. Pengelolaan data dan proses pengubahan
data menjadi informasi secara akurat tidak dapat dianggap mudah dan
disepelekan. Ketidakakuratan data dapat menyebabkan informasi yang dibentuk
menjadi tidak sempurna
sehingga memungkinkan terjadinya kegagalan yang disebabkan karena ketidak
tepatan dalam pengambilan keputusan.
Dalam proyek konstruksi, jenis dan penggunaan informasi yang dibutuhkan
oleh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya selalu berubah-ubah dari waktu ke
waktu. Daftar informasi penting yang dibutuhkan antara lain adalah
1. cash flow dan pengendalian proyek
2. dokumen disain termasuk di dalamnya
gambar dan spesifikasi
3. penjadwalan proyek dan estimasi biaya
4. pengendalian kualitas
5. kegitan di lapangan selama
pelaksanaan pekerjaan (proses konstruksi)
6. aspek legal dan regulasi.
Tahap Kegiatan dalam Proyek Konstruksi
Kegiatan konstruksi
umumnya melalui suatu proses yang panjang dan hampir selalu dijumpai berbagai
masalah yang harus diselesaikan. Salah satu kondisi yang selalu terjadi dalam kegiatan
konstruksi adalah dijumpai serangkaian kegiatan yang berurutan dan berkaitan.
Awal mula timbulnya sebuah proyek dimulai dari lahirnya suatu gagasan yang
muncul dari suatu kebutuhan (need), pemikiran kemungkinan terlaksananya
(feasibility study), keputusan untuk membangun dilanjutkan dengan melakukan
penjelasan (penjabaran) yang lebih rinci tentang rumusan kebutuhan tersebut
(briefing), penuangan dalam bentuk rancangan awal (preliminary design),
pembuatan rancangan yang lebih rinci dan pasti (design development dan detail
design), persiapan administrasi untuk pelaksanaan pembangunan dengan memilih
calon pelaksana (procurement), kemudian pelaksanaan pemeliharaan dan persiapan
penggunaan bangunan tersebut (maintenance, start-up, dan implementation). Kegiatan
membangun berakhir pada saat bangunan tersebut mulai digunakan.
Peran Teknologi Informasi dalam Manajemen
Proyek Manajemen proyek
adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi suatu proyek
dari awal (gagasan) sampai terselesainya proyek untuk menjamin proyek
dilaksanakan selesai tepat waktu, tepat biaya, tepat mutu [2]. Dalam proyek
konstruksi, teknologi informasi mempunyai peran penting, misalnya untuk proses
penjadualan, akuntansi, disain bangunan, analisis struktur, simulasi model, dan
sebagainya. Dalam memanfatkan komputer ini dibutuhkan manajemen yang baik untuk
pengelolaan basis data maupun informasi sehingga bila dibutuhkan data secara
cepat untuk kepentingan evaluasi terhadap kegiatan yang telah atau sedang
dikerjakan segera dapat diperoleh. Pada saat ini komputer jinjing menjadi
kelengkapan standar Kepala Proyek dalam mengelola semua kegiatan di lapangan.
Di sini diharuskan pimpinan proyek dapat menyesuaikan diri terhadap
perkembangan teknologi informasi itu sendiri.
Manajemen proyek
konstruksi didalamnya terdapat tiga kegiatan besar yang selalu terjadi, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Dalam tiap tahap dari fungsi
manajemen tersebut dibutuhkan informasi yang dapat merepresentasikan proses
pada saat itu secara cepat dan tepat. Hal ini tentu saja diperlukan oleh
pihak-pihak bertanggung jawab (pemilik proyek, konsultan, kontraktor) sebagai
dasar untuk mengambil kebijakan dan keputusan. Jenis informasi yang dibutuhkan
dari setiap pihak tentunya tidak sama, hal ini disesuaikan dengan pekerjaan dan
tujuan masingmasing.
Penerapan komputer pada konstruksi
Penerapan komputer
membantu dalam banyak aspek yaitu aspek manajemen dan teknik konstruksi itu
sendiri. Dalam aspek manajemen dan administrasi mencakup hal-hal sebagai
berikut [5] : (a) akuntansi dan daftar gaji/upah, (b) rekayasa biaya, (c)
perusahaan dan keuangan proyek, (d) perencanaan proyek dan penjadwalan, (e)
manajemen material, (f) manajemen peralatan/perlengkapan, (g) manajemen sumber
daya manusia, (h) administrasi, (i) pendidikan dan pelatihan. Dalam aspek
teknik konstruksi memuat aplikasinya adalah sebagai berikut : (a) estimasi, (b)
peralatan produksi, (c) simulasi pekerjaan, (d) jaminan kualitas, (e)
pengukuran tanah, (f) analisis teknik dengan komputer, (g) desain dan gambar
teknik dengan komputer.
DATA DAN ANALISIS DATA
Dalam usaha mendapatkan
informasi akhir seperti dalam tujuan penelitian ini sebagai sumber
data/responden dipilih penyedia jas dalam bidang usaha kontraktor.
Responden dipilih secara acak dari
beberapa kontraktor yang secara legal berada di wilayah Yogyakarta, Jawa
Tengah, Jakarta. Sebagai alat bantu dalam proses koleksi data digunakan
instrumen kuisioner yang terdiri atas enam bagian, yaitu :
1. bagian profil perusahaan,
2. bagian perangkat dan lingkungan
teknologi informasi/komputer,
3. bagian perangkat dan lingkungan
teknologi informasi/komputer,
4. bagian perangkat dan lingkungan
teknologi informasi/komputer,
5. bagian investasi teknologi informasi,
6. bagian produktivitas dan manfaat
teknologi informasi/komputer,
7. bagian internet.
Bagian Profil Perusahaan
Pada tabel 1 s/d 7
menunjukkan bahwa dominasi responden adalah sebagian besar perusahaan jasa
konstruksi menekuni bidang Sipil dengan jenis proyek yang ditangani sebagian
besar adalah gedung dan pabrik. Status kepemilikan modal perusahaan adalah
modal dalam negeri (PMDN) dengan jumlah
karyawan tetap antara 11 s/d 50 orang. Sebagian besar responden melaksanakan
kegiatannya di wilayah di pulau Jawa dengan pendapatan per tahun sebesar 1 s/d
5 Milyar dengan jumlah proyek antara 1 s/d 10 proyek.


Bagian Produktivitas
dan Manfaat Teknologi Informasi/Komputer
Manfaat teknologi informasi adalah
dicapinya efisiensi dalam waktu perencanaan, dapat lebih banyak terlibat dalam berbagai
pekerjaan dan untuk kepentingan progressing. Efektifitas dalam perusahaan dapat
dicapai dalam hal pelayanan terhadap klien. Pada umumnya teknologi informasi
ini lebih banyak digunakan untuk kepentingan administrasi umum.




BAB.III.
PENUTUP
Perkembangan teknologi
tidak bisa lagi di bendung. Setiap perusaahaan di wajibkan untuk terus
mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Jika tidak mau perusahaan itu
tertinggal. tidak hanya perusahaan bidang IT saja. Tetapi perusahaan di bidang
konstruksi juga harus mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Bagi bidag
konstruksi peranan teknologi sangat membantu di banyak hal dan mempercepat
proses pengerjaan pyoyek yang sudah ada. Dengan menerapkan tenologi IT
perusahaan juga akan menekan cost yang ada. Banyak keuntungan dan manfaat jika
semua perusahaan mampu menerapkan teknologi IT yang efektif dengan system yang
aman dan canggih.
BAB.IV.
DAFTAR PUSTAKA
1. Au, T (1989) Project Management for
Construction, New Jersey : Prentice Hall, Englewood Cliffs.
2. Barrie, D S (1987) Manajemen
Konstruksi Profesional, Edisi Kedua, Jakarta : Erlangga.
3. Ervianto, W I (2005) Manajemen Proyek
Konstruksi, Edisi Revisi, Yogyakarta : Penerbit Andi.
4. Indrajit, E R (2000) Manajemen Sistem
Informasi Dan Teknologi Informasi, Jakarta : Penerbit Gramedia,
5. Paulson, B C (1995) Computer
Application in Construction, Mc Graw-Hill Int.Ed., New York : Civil Engineering
Series, Mc Graw-Hill Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar