BAB.I.
PENDAHULUAN
Di era yang
serba canggih seperti sekarang ini, banyak bisnis yang semakin berkembang
karena tersedianya teknologi pendukung. Pemanfaatan teknologi yang saat ini
sedang trend salah satunya adalah sosial media marketing. Internet telah menjadi
salah satu hal penting dalam bisnis terutama dalam pemasaran atau
marketing.
Dalam
perkembangannya, sebuah bisnis selalu mengaitkan sosial media sebagai salah
satu alat yang paling efektif untuk berpromosi. Banyangkan saja jika bisnis
yang kita jalankan tanpa adanya dukungan dari media sosial, pastinya marketing
atau pemasaran tidak dapat berjalan dengan efektif dan sempurna.
Sosial media
marketing sangat penting bagi perkembangan bisnis terlebih lagi di era digital
sekarang ini, karena selain mudah digunakan, biaya yang dibutuhkan pelaku
bisnis untuk menjalankan bisnis melalui sosial media juga murah.
Dalam ledakan
teknologi dan sosial media ini munculstrategi
marketing yang
sedang trend dan perlu untuk kita perhatikan. Berikut ini adalah strategi
marketing yang sedang trend dan perlu dikuasai oleh pelaku bisnis untuk
membantu pemasaran produk.
Content marketing
Konten
marketing sekarang ini menjadi fokus utama oleh banyak merek mengingat peran
penting dan cara kerjanya dalam sosial media, multimedia, search dan mobile.
Banyak perusahaan yang masih belum memahami pentingnya trend dan bagaimana
konten marketing melandasi hampir seluruh digital marketing. Konten merupakan
dasar dari semua digital marketing dan sangat penting untuk menciptakan brand awareness serta merambah keramaian.
Mobile marketing
Terus
meningkatnya para pengguna ponsel pintar dan juga tablet, menjadikan pesan
pemasaran serta konten untuk platform mobile menjadi sebuah keharusan. Dari
perangkat kecil tersebut banyak konsumen yang membaca konten, menerima email
bahkan membeli produk. Oleh sebab itu, perusahaan dituntut untuk segera
mendesain ulang website dan blog agar responsif dengan perangkat bergerak.
Integrated digital marketing
Media sosial
dan konten memiliki peranan penting pada hasil pencarian. Google telah
menciptakan Google+ dengan berbagai alasan termasuk salah satunya adalah untuk
menangkap sinyal sosial. Untuk itu pastikan bahwa setiap pendekatan yang
dilakukan memberikan kemungkinan untuk mengikat mereka semua secara bersamaan
demi mencapai suatu efektivitas yang maksimum.
Continuous marketing
Seorang
marketing harus menyadari bahwa strategi marketing yang kuat sedang marak dan
disebut dengan continuous marketing. Namun, hal ini bukan berarti
Anda tidak boleh melakukan pemasaran produk atau promosi secara offline.
Kenyataannya adalah segala sesuatu yang ditemukan secara online melalui media
sosial, twitter stream serta penelusuran melalui Google membutuhkan aktivitas
SEO yang konstan, publishing, penciptaan konten dan marketing.
Personalized marketing
Pendekatan
marketing yang biasa terjadi di media tradisional dan televisi menjadi kurang
efektif karena adanya kejenuhan media. Kita bisa melihat bagaimana adanya
personalized marketing di situs e-commerce, email dan website yang menyesuaikan
dengan iklan dan user interface demi kepentingan konsumen yang relevan.
Ketika
mengunjungi bisnis online sekali dan kemudian berkunjung lagi,
website akan tahu siapa Anda. Email yang datang berikutnya juga telah
dipersonalisasi dengan produk yang telah Anda kunjungi ketika berbelanja
online.
Web akan
menangkap kebiasaan Anda seperti membaca data, menyajikan informasi yang
relavan dan menerapkan intelegensi. Trend yang satu ini didorong oleh teknologi
dengan menggunakan “big data” sehingga dapat meningkatkan efektivitas
marketing.
Visual marketing
Pertama kali
kita melihat lanskap visual marketing adalah beberapa tahun yang lalu ketika
YouTube hadir. Sejak saat itulah visual marketing terus bermunculan seperti
Instagram, Pinteres dan juga Slideshare. Dalam waktu 6 bulan terakhir ini,
visual marketing sudah berada ditingkat yang baru. Anda harus bisa memanfaatkan
trend marketing ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan keterlibatan
secara online.
Jika ditanya tentang bisnis ecommerce, mungkin kebanyakan dari kita
hanya akan menjawab bahwa bisnis ecommerce adalah bisnis jual beli online.
Namun lebih dari itu sebenarnya bisnis ecommerce bisa dibedakan menjadi beberapa
jenis berbeda berdasarkan dari bagaimanakah layanan yang diberikan oleh
ecommerce tersebut. Seperti halnya beberapa nama perusahaan ecommerce besar
TokoBagus, Kaskus FJB, hingga Lazada memiliki bentuk bisnis ecommerce yang
berbeda satu dengan yang lain.
Secara umum bisnis ecommerce di Indonesia dapat dibedakan
menjadi 5 bentuk berbeda. Dan bagi anda yang memang aktif dalam bidang
ecommerce atau mungkin ingin mengenal lebih dalam tentang ladang bisnis online
yang satu ini, akan sangat berguna bagi anda untuk menyimak artikel tentang 5
bentuk bisnis e-commerce yang ada di Indonesia
berikut ini.
1.
Classifieds
/ Daftar Iklan Baris
Bentuk bisnis yang pertama adalah
classifieds atau daftar iklan baris. Bentuk bisnis ini merupakan bentuk yang
paling sederhana dari usaha e-commerce yang ada. Itu karena bentuk bisnis
ini mempunyai ciri khas dimana penyedia jasa e-commerce tidak terlibat secara
langsung dalam proses jual beli yang terjadi. Dalam bentuk bisnis ini, pihak
perusahaan e-commerce hanya menjadi media yang mempertemukan antara
penjual dan pembeli dalam satu tempat.
Ciri-ciri dari bentuk bisnis
classifieds atau daftar iklan baris adalah web penyedia layanan e-commerce tersebut sama
sekali tidak terlibat atau memfasilitasi secara langsung transaksi jual beli
online yang berlangsung. Ciri yang kedua adalah dalam memanfaatkan layanan
e-commerce tersebut, siapa saja yang ingin menjual barang yang dimilikinya
bebas melakukan hal tersebut kapan dan dimana saja secara online. Ciri lain
dari bentuk ini adalah pihak e-commerce mendapatkan keuntungan dari iklan
premium yang terpasang pada website tersebut.
Penyedia layanan e-commerce di
Indonesia yang menggunakan bentuk bisnis ini antara lainBerniaga, TokoBagus dan juga OLX. Hingga saat ini OLX menjadi jaringan perusahaan
e-commerce yang terlama yang ada di Indonesia dan masih tetap eksis hingga saat
detik ini. Selain ketiga e-commerce tersebut, Kaskus
FJB (forum jual beli) pada dasarnya juga menganut bentuk
bisnis ini karena selama proses transaksi pihak Kaskus sendiri tidak memberikan
keharusan bagi para penjual atau pembeli menggunakan layanan transaksi apapun
yang mereka sediakan. Dalam sistem pembayarannya pun, para penggiat Kaskus FJB
banyak yang menggunakan metode COD atau cash on delivery. Secara umum tipe
e-commerce ini lebih cenderung digunakan oleh para penjual yang hendak menjual
barang bekas atau yang jumlahnya terbatas.
2.
Marketplace
C2C (Customer to Customer)
Yang membedakan antara bentuk
bisnis ini dengan bentuk classifieds adalah selain menawarkan tempat sebagai
media promosi barang daganganya, pihak e-commerce juga memberikan layanan metode
pembayaran dari transaksi online yang dilakukan. Hal tersebut juga menjadi ciri
utama dari bentuk bisnis e-commerce Marketplace C2C. Pada umumnya pihak
e-commerce akan memberikan layanan Escrow atau rekening pihak ketiga.
Fungsi dari Escrow tersebut
adalah sebagai jembatan antara penjual, pembeli dan pihak e-commerce. Jika
sudah terjadi kesepakatan pembelian, pembeli harus mentransfer dana kepada
pihak escrow. Baru setelah dana dikonfirmasi masuk ke escrow, penjual
bisa mengirimkan barangnya para pembeli. Dan setelah pembeli mengkonfirmasi
kedatangan barang, maka pihak escrow akan memberikan uang nya ke penjual.
Selain lebih aman, dengan menggunakan jasa escrow jika tiba-tiba terjadi masalah
dengan barang, dana akan bisa segera dikembalikan pada pembeli. Pada situs
Kaskus FJB (forum jual beli), jasa escrow lebih dikenal dengan nama
Rekber atau rekening bersama.
Perusahaan e-commerce yang
mengadopsi bentuk bisnis ini antara lain Tokopedia dan Lamido.
Perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan dari sistem iklan premium dan
juga adanya komisi dari jasa escrow. Bagi anda para penjual yang memiliki
barang dengan jumlah yang cukup banyak, bisa mencoba menjadi penjual para
bentuk bisnis e-commerce yang satu ini.
3.
Shopping
Mall
Bentuk bisnis e-commerce Shopping
Mall, semua proses serta layanannya kurang lebih sama dengan bentuk bisnis
Marketplace C2C yang membedakan antara keduannya adalah penjual yang ada pada
e-commerce tersebut. Pihak yang bisa masuk menjadi penjual di e-commerce
tersebut hanyalah brand-brand besar yang telah mempunyai nama di pasar lokal
atau pun internasional.
Untuk masuk pun membutuhkan
proses verifikasi yang tidak mudah. Dari segi keuntungan, pihak ecommerce bisa
menarik komisi dari penjual yang notabenenya brand besar tersebut. Dengan
begitu pendapatannya pun bisa lebih besar. Hingga saat ini, di Indonesia bentuk
bisnis ini baru diterapkan oleh satu e-commerce yaitu Blibli.
4.
Toko online
B2C (Business to Consumer)
Pada dasarnya bentuk bisnis ini
lebih berfokus pada penjualan barang atau produk milik perusahaan e-commerce
itu sendiri. Sehingga semua keuntungan dari penjualan produk murni dimiliki
oleh perusahaan e-commerce dan tidak dibagi dengan pihak lain.
Jenis bisnis ini merupakan salah
satu bentuk yang paling berkembang di Indonesia, namun dalam pengembangan
bentuk bisnis ini tentunya juga tidak mudah. Selain diperlukan modal yang
sangat besar, ketersediaan pasokan barang serta sistem penjualan semuanya harus
dihandle sendiri oleh pihak e-commerce.
Beberapa perusahaan e-commerce
yang menerapkan bentuk bisnis ini antara lain Lazada,Bhineka, dan Berry Benka. Namun seperti halnya Lazada juga masing memiliki sistem
layaknya Marketplace C2C yang dapat menerima penjual mandiri yang memiliki
barang yang cukup banyak dan terjamin ketersediannya.
5.
Sosial Media
Shop
Bentuk bisnis e-commerce yang
terakhir adalah sosial media shop. Bentuk ini bisa dikatakan muncul seiring
perkembangan sosial media yang makin menanjak. Potensi dari sosial media
tersebut kini dimanfaatkan langsung oleh perusahaan e-commerce dengan membangun
bisnis yang berbasis pada sosial media tersebut.
Saat ini sosial media yang
menjadi lahan utama perkembangan bentuk bisnis ini masih didominasi oleh
Facebook, namun dengan pergesaran tren sosial media yang terjadi akhir-akhir
ini juga telah membuka pesaing baru seperti Instagram dan juga Twitter.
E-commerce di Indonesia yang menyediakan bentuk bisnis
ini adalah Onigi. Keuntungan dari bentuk ini
adalah dari segi pemanfaatan banyaknya konsumen yang berasal dari sosial media
tersebut dan juga kemudahan dalam pembuatannya.
Dengan lebih mengenal bentuk bisnis ecommerce tersebut,
bisa menjadi tambahan informasi terutama bagi anda yang berniat menjadi penjual
online. Memilih jenis ecommerce yang tepat akan membantu bisnis yang anda
jalankan berkembang lebih pesat dan akhirnya mendatangkan keuntungan yang lebih
besar tentunya.
Jual beli
menurut bahasa adalah pertukaran suatu barang dengan nilai yang sebanding atau
saling menukarkan suatu barang dengan barang lain yang sebanding nilainya,
sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jual beli adalah
persetujuan saling mengikat antara penjual sebagai pihak yang menyerahkan
barang dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga barang yang dijual. Jual beli
merupakan kegiatan yang telah lama dikenal dan dilakukan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhannya, bahkan sebelum masa digunakannya mata uang. Jual beli
dapat terjadi apabila adanya pertemuan antara penawaran dan permintaan terhadap
suatu barang yang dikehendaki. Seiring dengan adanya perkembangan teknologi,
bidang dalam jual beli mengalami kemajuan. Salah satu teknologi yang membantu
memajukannya adalah internet, yang sudah dikembangkan sejak tahun 1969. Di awal
perkembangannya, internet hanya digunakan untuk kegiatan militer, akademik dan
perusahanperusahaan tertentu saja. Barulah pada tahun 1994, minat masyarakat
dalam menggunakan internet mulai muncul dan semakin meningkat. Di Indonesia
sendiri, internet sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1990. Berdasarkan data
APJIII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) tahun 2012 pada tabel
1.1, kota dengan pengguna internet terbesar adalah Yogyakarta dengan persentase
38,5% dari jumlah penduduknya sedangkan kota dengan pengguna internet terendah
adalah Gresik dengan persentase 11,8% dari jumlah penduduknya. Bila dilihat
dari usia penggunanya, pengguna internet di Indonesia saat ini masih di
dominasi oleh pengguna berusia muda pada rentang usia 12-34 tahun yang mencapai
total 58,4% dengan
pengguna tertinggi
pada kelompok usia 25-29 tahun yang mencapai 14,2% dari populasi.

Sejak
meningkatnya minat masyarakat dalam menggunakan internet, jumlah pengguna
internet di Indonesia setiap tahunnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
APJII memproyeksikan bahwa pada akhir 2014 pengguna internet di Indonesia akan
mencapai 107 juta pengguna dan pada tahun 2015 akan mencapai 139 juta pengguna.

Melalui
adanya teknologi internet dan meningkatnya pengguna internet di dunia, kegiatan
perdagangan pun mulai mengalami perkembangan. Banyak pelaku bisnis yang mulai
menggunakan internet untuk melakukan promosi maupun perdagangannya, bisnis baru
di dalam dunia digital ini disebut dengan perdagangan elektronik (e-commerce).
Perdagangan elektronik (e-commerce) menurut Laudon (2012) adalah the use of
internet and the web to transact business. Laudon (2012) membagi perdagangan
elektronik (e-commerce) menjadi
lima jenis,
yaitu :
1.
Business-to-Consumer (B2C) E-Commerce.
B2C E-Commerce merupakan upaya perusahaan dalam melakukan
transaksi dengan konsumen individual secara online (dalam jaringan atau
daring).
2.
Business-to-Business (B2B) E-Commerce.
B2B
E-Commerce fokus terhadap transaksi-transaksi penjualan antar perusahaan secara
online (dalam jaringan atau daring).
3.
Consumer-to-Consumer (C2C) E-Commerce.
C2C
E-Commerce memberikan wadah kepada konsumen untuk melakukan jual beli dengan
konsumen lain secara online (dalam jaringan atau daring).
4.
Peer-to-Peer (P2P).
P2P E-Commerce merupakan jenis e-commerce yang membutuhkan
pengguna yang besar, dilakukan dengan cara memanfaatan teknologi peer-to-peer
yang membuat pengguna internet dapat saling membagikan dokumen maupun data-data
secara langsung tanpa melalui server.
5.
Mobile Commerce (M-commerce)
M-Commerce
merupakan e-commerce yang membutuhkan perangkat digital nirkabel untuk
melakukan jual beli.
Munculnya
e-commerce ini, khususnya Consumer-to-Consumer (C2C) ecommerce membuat jual
beli memasuki dimensi baru. Banyak dari pelaku bisnis membuat sebuah perusahaan
baru berbasis C2C e-commerce, mereka membuat sebuah wadah sebagai tempat
bertemunya penjual dan pembeli dalam dunia digital yang disebut dengan
marketplace online atau situs jual beli online. Melalui situs jual beli online,
pola belanja di masyarakat khususnya pengguna internet mulai berubah. Tanpa harus
mendatangi langsung tempat perbelanjaan (cara konvensional), tetapi cukup
dengan mengakses situs-situs penyedia jual beli online konsumen sudah dapat
membeli suatu produk secara online. Lalu untuk melakukan pembayaran, pembeli
dapat langsung mentransfer dana ke penjual. Tidak hanya dengan transfer langsung,
demi menjaga keamanan dana, pembeli dapat juga menggunakan jasa pihak ketiga
atau rekening bersama yang disediakan oleh pemilik situs jual beli online. Berdasarkan
data alexa.com, tercatat ada empat situs jual beli online yang memiliki
peringkat cukup tinggi diantara situs-situs online yang ada di Indonesia.
Situs-situs tersebut adalah OLX.co.id di peringkat 17, Berniaga.com di peringkat
22, Bukalapak.com di peringkat 27, dan Tokopedia.com di peringkat 34. Peringkat
situs ini dihitung dengan menggunakan metodologi eksklusif yang menggabungkan
perkiraan rata-rata unique visitors sebuah situs setiap hari dan jumlah
estimasi atas pageviews selama 3 bulan terakhir.

Salah satu
situs jual beli online di Indonesia yang sedang berkembang adalah
Bukalapak.com. Bukalapak.com dimiliki dan dikelola oleh PT. Bukalapak. Sama
halnya seperti situs jual beli online lainnya yang berbasis C2C, Bukalapak.com
menyediakan sarana penjualan dari konsumen ke konsumen dimanapun dan siapapun
dapat membuka toko online untuk melayani calon pembeli dari seluruh Indonesia.
Bukapalak.com menerapkan dua sistem bagi penggunanya, yaitu :
1)
Memberikan jaminan 100% uang kembali. Setiap transaksi
yang
terjadi di
Bukalapak.com mendapatkan jaminan kemanan, Bukalapak.com menerapkan sistem
rekening bersama yang bertindak sebagai perantara transaksi pembayaran antara
penjual dan pembeli.
2)
Memberikan keuntungan kepada penggunanya, seperti
notifikasi
SMS, feedback
pada setiap transaksi, kepastian menerina dana pembayaran, prioritas mesin
pencari, perhitungan ongkos kirim dan edukasi kewirausahaan.
Bukalapak.com
dalam mengenalkan situsnya ke konsumen hanya menggunakan strategi sederhana dan
tidak melakukan iklan masif di media seperti situs lainnya. Strategi yang
digunakan Bukalapak.com yaitu (startupbisnis.com, 2014) :
1)
Search Engine Optimization (optimisasi mesin pencari).
Teknik ini
digunakan Bukalapak.com agar situs dapat berada pada posisi atau halaman pertama
mesin pencari.
2)
Word of Mouth (Social Media).
Bukalapak.com
memanfaatkan strategi ini dalam dunia maya pada sosial media, dengan WOM secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan Bukalapak.com.
3)
Viral marketing. Teknik viral marketing yang dilakukan
Bukalapak.com
tidak jauh berbeda dengan WOM, namun teknik ini berjalan dengan sistematis dan
benar-benar didesain untuk menghasilkan dampak yang sangat luat dan juga besar.
Serta viral marketing lebih memanfaatkan teknologi dan internet dalam
penerapannya.
4)
Sales atau agent.
Bukalapak.com
menggunakan sales untuk mengajak UKM agar menjadi merchant di situsnya.
5)
Iklan berbayar (google adwords).
Bukalapak.com
memanfaatkan google adwords untuk meningkatkan brand awareness dan juga traffic
karena kinerja adwords lebih menonjol dibanding channel lainnya.
Pada awal
berdirinya pada tahun 2010, situs Bukalapak.com hanya menjadi sarana bertemunya
calon pembeli dengan penjual dan produk-produk yang ditawarkan lebih
dikhususkan kepada produk second (barang bekas/barang yang telah terpakai).
Seiring dengan perkembangannya, Bukalapak.com mulai melakukan berbagai inovasi.
Inovasi yang dilakukan diantaranya adalah (dailysocial.net, id.wikipedia.org,
startupbisnis.com): (1) perubahan logo dan warna dasar situs, (2) penambahan
berbagai subkategori produk, (3) peluncuran sistim pembayaran BukaDompet, (4)
peluncuran aplikasi selular untuk android, dan (5) penambahan fitur quick buy
untuk konsumen yang ingin berbelanja tanpa perlu mendaftar. Sejak awal berdirinya
sampai saat ini Bukalapak.com telah menyedot sekitar 260 ribu pengunjung per
harinya (SWA.co.id) dan melayani transaksi dengan nilai total 500 juta rupiah
tiap harinya. Namun dengan strategi bisnis dan inovasi yang dilakukan,
Bukalapak.com baru mampu menduduki peringkat 3 diantara situs lainnya yang
disebutkan di atas dan pada peringkat 22 dari seluruh situs yang ada di
Indonesia. Bukalapak.com juga baru mampu mengkonversikan 1% dari total
pengunjung untuk melakukan transaksi disana (id.techinasia.com). Dari data ini
diketahui bahwa secara garis besar, Bukalapak.com masih cukup tertinggal
dibanding situs lain dan belum mampu mengubah pengunjung situsnya menjadi
pembeli yang melakukan transaksi disana. Saat ini Bukalapak.com tengah bersaing
dengan situs jual beli online lainnya. Berdasarkan tabel 1.2, walaupun peringkat
Bukalapak.com lebih tinggi dibanding Tokopedia.com tetapi Bukalapak.com masih
tertinggal oleh OLX.co.id dan Berniaga.com. Engagement Metric alexa.com didasarkan
pada data dari panel lalu lintas global mereka, dimana data tersebut adalah
pengguna internet yang menggunakan salah satu dari 25.000 ekstensi browser yang
berbeda. Alexa.com juga mengumpulkan banyak data lalu lintas dari sumber
langsung dalam bentuk situs yang telah memilih untuk menggunakan script Alexa
di situs mereka dan sertifikasi metrik mereka.

Terdapat
persaingan yang cukup ketat diantara empat situs diatas. Pada tabel 1.2
diketahui bahwa dalam hal persentase kunjungan yang terdiri dari satu tampilan
laman (Bounce Rate) Bukalapak.com masih memimpin diantara situs lainnya sebesar
26.30%. Tetapi bila dilihat dari jumlah laman yang dikunjungi pengguna
(Pageviews/User) dan untuk lamanya seorang pengunjung mengunjungi situs (Time
on Site), Bukalapak.com masih tertinggal cukup jauh dibanding ketiga situs
lainnya. Berdasarkan Pageviews/User, pengguna Bukalapak.com hanya mengunjungi
sekitar 7 laman situs dalam satu kali kunjungan. Berbeda dengan situs lainnya,
pengguna Berniaga.com mengunjungi sekitar 12 laman, Tokopedia.com sekitar 16
laman dan OLX.co.id sekitar 17 laman. Lalu bila dilihat dari Time on Site,
pengguna Bukalapak.com juga lebih rendah dibanding tiga situs lainnya. Pengguna
Bukalapak.com hanya mengunjugi situs selama 9 menit, sedangkan pengguna
Berniaga.com mengunjungi situs selama 10 menit, OLX.co.id selama 13 menit dan
Tokopedia.com 22 menit. Dari penjabaran ini, dapat diketahui bahwa minat
konsumen untuk melakukan belanja online di Bukalapak.com masih tertinggal
dibanding tiga situs lainnya. Di dalam belanja online, pencarian informasi
merupakan kegiatan awal yang dilakukan oleh pengguna internet. Pencarian
informasi ini dilakukan untuk mengetahui spesifikasi produk yang diinginkan,
model dan pilihan yang ada, hingga harga yang ditawarkan. Namun tidak semua
pencarian informasi tersebut berujung pada kegiatan belanja. Ada yang hanya
mencari informasi secara online tetapi tetap melakukan belanja secara
konvensional. Minat beli konsumen, merupakan salah satu bagian dari komponen
dalam sikap konsumen mengkonsumsi suatu produk. Minat beli menurut Kinnear dan
Taylor (dalam Adi, 2013) adalah tahap kecenderungan konsumen untuk bertindak
sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Berdasarkan laporan yang
dilakukan oleh Nielsen (2010), mayoritas konsumen di Asia Pasifik pernah
melakukan pembelian secara online. Di Indonesia sendiri konsumen yang
menggunakan pendapatannya untuk berbelanja online terbilang kecil, hanya 40%
dari konsumen Indonesia yang mengalokasikan kurang dari 5% pendapatannya untuk
berbelanja online. Dari data ini diketahui bahwa minat konsumen di Indonesia
dalam berbelanja online masih rendah dibanding negara lain seperti Korea dan
Tiongkok.

Sementara itu
berdasarkan data APJII tahun 2012, diketahui bahwa hanya 7 dari 30 provinsi di
Indonesia yang memiliki pengalaman berbelanja online dengan persentasi diatas
50%. Dari data ini diketahui bahwa, pengguna internet di Indonesia masih banyak
yang enggan melakukan belanja online. Alasan terbesar pengguna internet di
Indonesia enggan melakukan belanja online adalah takut ditipu, alasan lain
pengguna internet di Indonesia enggan melakukan belanja online adalah tidak
bisa melihat produk secara langsung, kualitas produk belum terjamin dan tidak
tahu caranya.

Penelitian
ini mengarah pada penelitian-penelitian terdahulu mengenai minat beli konsumen
secara online. Minat beli seorang konsumen terhadap belanja online bergantung
pada efek langsung dari fitur yang diberikan oleh belanja online, fitur ini
berupa persepsi fungsional yaitu kemudahan penggunaan situs dan persepsi
emosional konsumen yaitu kenikmatan berbelanja (Davis, 1993). Selain fitur
langsung dari belanja online, ada pula faktor yang datang dari individu
konsumen itu sendiri. Faktor ini berupa pengalaman sebelumnya dalam berbelanja
online (Shim et al, 2001) dan kepercayaan konsumen terhadap penjual maupun
situs jual beli online (Yoon, 2002). Berdasarkan efek dan pengaruh faktor dari
individu yang ada dapat memberikan kerangka untuk memahami bagaimana minat
konsumen dalam berbelanja online. Penelitian mengenai minat beli konsumen
berdasarkan efek langsung dari fitur belanja online salah satunya ditunjukkan
oleh penelitian yang dilakukan oleh Ramayah dan Ignatius (2010) serta Sabbir
(2013). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemudahaan penggunaan
secara keseluruhan berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli
konsumen. Namun hasil yang berbeda ditemukan oleh Verhagen dan Willemijn (2007)
serta Surya (2012), bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kemudahan
penggunaan terhadap minat beli konsumen. Sementara itu penelitian lain mengenai
minat beli dilakukan oleh Shen (2012) serta Ramayah dan Ignatius (2010)
mengemukakan bahwa kenikmatan berbelanja mempunyai pengaruh signifkan dan
positif terhadap minat beli konsumen, tetapi Verhagen dan Willemijn (2007)
dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa kenikmatan berbelanja memang memiliki
pengaruh positif terhadap minat beli konsumen namun efek yang diberikan kepada
konsumen tidak terlalu besar atau tidak signifikan. Penelitian mengenai minat
beli konsumen berdasarkan faktor yang datang dari individu dilakukan oleh Kim
(2004), Ling (2010) dan Mohmed et al (2013), diketahui bahwa pengalaman
sebelumnya dalam berbelanja online memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap minat beli konsumen dalam berbelanja online di masa yang akan datang.
Mengenai kepercayaan konsumen, terdapat beberapa pendapat dalam
penelitian-penelitian terdahulu. Menurut Kim (2004), kepercayaan konsumen
memiliki pengaruh signifkan positif terhadap minat beli konsumen dan memberikan
efek yang sangat kuat. Sementara itu menurut Verhagen dan Willemijn (2007)
serta Konradt (2003), kepercayaan konsumen memang memiliki pengaruh yang
positif terhadap minat beli konsumen tetapi efek yang diberikannya kepada
konsumen tidak terlalu besar atau tidak signifikan.
BAB.II.
PEMBAHASAN
Tujuan Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistim
E-Commerce adalah dengan menggunakan E-Commerce maka perusahaan dapat lebih
efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya.
Manfaat Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Manfaat dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan
sebagai sistem transaksi adalah:
1.
Dapat meningkatkan market
exposure (pangsa pasar).
Transaksi on-line yang
membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan
melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
Transaksi E-Commerce adalah
transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam komputer
sehingga biaya-biaya seperti showroom, bebangaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi
3.
Melebarkan jangkauan (global
reach).
Transaksi on-line yang dapat
diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang
dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.
4.
Meningkatkan customer
loyalty.
Ini disebabkan karena sistem
transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi
tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat
dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia
inginkan.
5.
Meningkatkan supply
management.
Transaksi E-Commerce
menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama pada
jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih
menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang
baik harus ditingkatkan.
6.
Memperpendek waktu produksi.
Pada suatu perusahaan yang
terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di mana dalam pemesanan
bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan barang dapat
memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan teratur
karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
Pernyataan-pernyataan Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh permyataan Laura Mannisto (International Telecommunication Union, Asia and the Future of the World Economic System, 18 March 1999, London), yaitu:
Pernyataan-pernyataan Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh permyataan Laura Mannisto (International Telecommunication Union, Asia and the Future of the World Economic System, 18 March 1999, London), yaitu:
a.
Ketersediaan informasi yang
lebih banyak dan mudah diakses Ketersediaan informasi produksi dan harga dapat
diakses oleh pembeli, penjual, produsen dan distributor.
b.
Globalisasi Produksi,
distribusi dan layanan konsumen : jarak dan waktu relatif lebih pendek,
sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan rekan bisnis di lain negara dan
melayani konsumen lebih cepat. Produsen dapat memilih tempat untuk memproduksi
dan melayani konsumen tidak tergantung dimana konsumen itu berada. Perusahaan
yang berada di negara berpendapatan rendah dapat mengakses informasi dan
membuat kontak bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.
c.
Mengurangi biaya transaksi
dengan adanya system order, pembayaran dan logistik secara online dan otomatis.
Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)
Threats merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian
yang dapat membahayakan asset-aset yang berharga.
Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:
Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:
·
System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system
computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan
keinginannya.
·
Authorization Violation
Pelanggaran atau
penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses
sebuah sistim.
·
Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal
tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.
·
Communications Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan
melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan
komunikasi.
·
Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang
tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan
atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk
memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
·
Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan
fasilitas-fasilitas lainnya.
·
Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi
baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
Disini saya mengambil contoh E-Commerce yaitu
Bukalapak.com
Bukalapak

Bukalapak merupakan situs marketplace yang menjadi pesaing utama Tokopedia.
Walau belum pernah secara resmi menyebutkan jumlah uang yang mereka dapat dari
empat kali pendanaan, namun dikabarkan kalau mereka nilai pendanaan tersebut
cukup besar. Di tahun 2015 yang lalu, mereka mengklaim telah mempunyai 450.000
penjual.
Ranking Alexa: ke-12 di
Indonesia.

Download





Bukalapak -
Jual Beli Online
PT Bukalapak.com -
Jul 15, 2015
Genre:
Shopping
Size: N/A
Installs: 1,000,000 - 5,000,000
Gratis
Banyak kemudahan dan kenyamanan dalam berjualan online
dibanding bisnis offline salah satunya adalah tidak membutuhkan banyak modal,
seperti: menyewa toko dan menggaji pegawai. Namun tidak semua penyedia layanan
jualan online sama, seperti Bukalapak.com yang berbeda dengan Forum Jual Beli
atau situs iklan baris.
Bukalapak.com adalah penyedia tempat jual beli online
yang menjamin semua transaksi 100% aman dengan fitur Payment System (Rekening Bersama).
Berkat adanya Payment
System, setiap orang dapat membeli barang di Bukalapak.com tanpa
perlu khawatir menjadi korban penipuan. Karena jika barang pesanan tidak
dikirim maka dana pembayaran dapat dikembalikan 100% ke pembeli.
Dengan jaminan keamanan tersebut maka tak ada lagi
ketakutan bagi pembeli untuk berbelanja online. Lalu apa keuntungan yang
didapat penjual dengan adanya Payment
System ini? berikut 6
hal tersebut:
1.
Notifikasi SMS tiap ada pesanan
Penjual akan mendapat SMS (jaringan GSM) tiap ada pesanan
oleh pembeli yang sudah bayar, sehingga penjual tak perlu habiskan waktu
melayani tawar-menawar atau pertanyaan oleh pembeli yang belum tentu membeli.
2. Feedback
positif tiap bertransaksi
Penjual akan mendapat feedback positif tiap bertransaksi walaupun
pembeli tidak memberikan feedback setelah menerima barang. Dengan begitu
penjual tak perlu lagi meminta pembeli memberikanfeedback atau rekomendasi.
3.
Kepastian menerima dana
Penjual akan menerima dana pembayaran setelah barang
diterima pembeli. Jika pembeli belum konfirmasi menerima barang 2×24 jam
setelah kurir mengirim pesanan maka dana otomatis diteruskan ke penjual.
4.
Prioritas di mesin pencarian
Setiap produk di Bukalapak.com terus dioptimasi agar
muncul di urutan teratas halaman pertama hasil mesin pencarian seperti: Google,
Yahoo & Bing. Jadi, setiap produk bukan hanya dilihat oleh ratusan ribu
pengunjung bukalapak.com tapi juga jutaan orang yang mencari di Google dll.
5.
Perhitungan ‘ongkos kirim’ otomatis
Bukalapak.com akan otomatis menghitung ongkos kirim dari
kota asal penjual ke kota tujuan pembeli dan menambahkannya ke total pembayaran
pembeli. Jadi penjual tak perlu repot cek ongkos kirim tiap mau bertransaksi. (Bukalapak.com
pakai JNE Reguler untuk perhitungan ongkos kirim)
6.
Konsultasi bisnis pribadi
Bukalapak.com selalu meningkatkan pelayanan demi
kesuksesan penjual, salah satunya dengan memberikan tips sukses jualan online. Jangan ragu tanyakan kepada BL jika membutuhkan
pendapat untuk mengembangkan bisnismu di Bukalapak.com
BukaLapak Mewadahi Transaksi Online secara Aman
Sekilas, BukaLapak.com memiliki
konsep yang hampir sama dengan situs-situs lain yang memfasilitasi transaksi
jual beli online di Indonesia. Namun ternyata sistem transaksi di BukaLapak.com
di desain sedemikian rupa untuk menjaga keamanan pihak penjual maupun pembeli.
Pihak penjual mendapat kesempatan untuk memasarkan segala produk jadi (non jasa
dan non franchise) yang dilengkapi dengan deskripsi dan foto produk.
Peraturan yang diterapkan
BukaLapak.com pun cukup ketat, misalnya larangan copy paste dari penjual
lainnya serta larangan untuk mencantumkan alamat, nomor rekening dan kontak
pribadi di BukaLapak.com. Dengan demikian seluruh proses transaksi dan
pembayaran akan difasilitasi dan dijamin keamanannya oleh BukaLapak.com.
Proses pembayaran dari pihak pembeli akan difasilitasi
oleh BukaLapak.com sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sistem ini mungkin
lebih dikenal dengan istilah Marketplace C2C. Setelah pembayaran selesai dilakukan, BukaLapak.com
akan memberikan konfirmasi pada pihak penjual untuk mengirimkan barang ke
alamat pembeli. Setelah barang diterima oleh pembeli, BukaLapak.com akan
melakukan pencairan dana untuk pihak penjual.
Rangkaian proses transaksi tersebut mudah dilakukan
dengan mengikuti petunjuak yang sudah disediakan BukaLapak.com. Selain itu,
BukaLapak.com juga akan memberikan tindakan mediasi, banned akun atau pelaporan
pada pihak berwajib terhadap penjual yang melakukan penipuan dalam proses
transaksi.
Saat ini BukaLapak.com telah
berhasil memfasilitasi transaksi online harian senilai US$ 43,000 (sekitar lima
ratus juta rupiah). Sebuah angka fantastis untuk sebuah startup original karya
anak Indonesia. Semoga kesuksesan BukaLapak.com dapat menjadi acuan bagi putra-putri
bangsa lainnya untuk membuat beragam karya inovatif yang bermanfaat bagi bangsa
Indonesia.
BAB.III.
PENUTUP
Di era modern ini sangat di butuhkan
multimedia untuk mendongkrak usaha yang sedang kita jalani. Banyak produk usaha
yang sukses karena mereka menerapkan multimedia untuk promosi dan untuk proses
usaha mereka, disini saya sangat menekankan multimedia dalam usaha online/ e-commerce.
kenapa dengan e-commerce, ini sangat menarik untuk kita pelajari khusunya saya
sebagai mahasiswa teknik informatika untuk bisa berkembang mengikuti e-commerce
ini, banyak karya anak dalam negri yang telah berhasil dalam mengembangkan
usaha e-commerce ini seperti contohnya bukalapak.com, bukalapak.com adalah
salah satu e-commerce yang terbaik di Indonesia. Sebagai pelopor e-commerce karya
anak bangsa yang terbaik di Indonesia ini semoga bisa menjadi motivasi untuk
putra-putri Indonesia sebagai motivasi mengikuti pendiri bukalapak.com.
mengikuti perkembangan e-commerce untuk pengusaha sangatlah menguntungkan
karena pengguna internet di Indonesia ini sangatlah banyak dari data di atas
pengguna internet bisa dari anak-anak, remaja hingga orang tua.
Perkembangan e-commerce sangatlah
pesat, tidak hanya di Indonesia bahkan di penjuru dunia. Dengan adanya e-commerce
kita tidak terbatas oeh jarak. Sangat effisien dan sangat membatu apalagi
sebagai seorang pekerja, yang tidak ada waktu untuk dating langsung ke toko
penjual. Bagi pembeli tidak perlu khawatir lagi karena sekarang e-commerce sudah
menerapkan ganti rugi 100% untuk layanan mereka, hapir seluruh e-commerce sudah
menerpkan system tersebut. Untuk transaksi e-commerce juga sangat meperhatika
dari keamanan pelangganya jadi untuk pembeli tidak perlu khawatir untuk
berbelanja di situs e-commerce. Dan untuk kita bisa mecoba dan memanfaatkan
teknologi dan kemudahan yang sudah di sediakan oleh situs e-commerce seperti
contohnya bukalapak.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar