BAB.I.
PENDAHULUAN
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar
dalam pelatihan merupakan sesuatu yang penting dan harus digunakan oleh tenaga
pengajar atau instruktur, hal ini karena akan menjadikan pembelajaran lebih
berkesan dan bermakna kepada peserta didik. Media dapat membantu para
Widyaiswara dalam menyampaikan materi peatihan secara lebih maksimal, namun
demikian media hanyalah alat bantu dalam proses belajar mengajar, yang pertama
harus diperhatikan adalah skill Widyaiswara itu sendiri dalam memilih dan
menggunakan media pembelajaran, karena dengan media yang tepatpun bila tidak
dibarengi dengan skill Widyaiswara, tujuan pembelajaran tidak akan berhasil,
untuk itu sebelum menyampaikan materi sebaiknya sudah menyiapkan media
pembelajaran apa yang tepat denga sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
Pesan dan informasi yang dibawa oleh media
bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang
terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan
kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembel
jaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan
belajar perorangan dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya
pembelajaran. Media pembelajaran mengikuti taksonomi Leshin, dan kawan-kawan
(1992) yaitu media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, dan lain-lain), media berbasis
cetakan (buku, penuntun, buku kerja/latihan, dan lembaran lepas), media
berbasis visual (buku,charts, grasfik, peta, figure/gambar, transparansi, film
bingkai, atau slide), media berbasis audio-visual (video,film, slide
bersama tape, televisi), dan media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan
computer)
Media
Berbasis Manusia.
Media berbasis manusia merupakan media tertua
yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi.
Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau
ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Misalnya,
media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses belajar melalui eksplorasi
terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi pada lingkungan
belajar. Langkah-langkah rancangan jenis pembelajaran ini adalah sebagai
berikut:
a. Merumuskan masalah yang relevan;
b. Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan
yang terkait untuk memecahkan masalah
c. Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan
bagaimana pengetahuan itu dapat diterapkan untuk pemecahan masalah
d. Tuntun eksploarasi siswa
e. Berikan umpan balik mengenai benar atau
salahnya jalan pikiran dan jalur pemecahan masalah
f.
Kembangkan
masalah dalam konteks yang beragam dengan tahap tingkat kerumitan
Salah satu faktor
penting dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia ialah rancangan
pembelajaran yang interaktif. Dengan adanya manusia sebagai pemeran utama
dalam .
proses belajar maka kesempatan interaksi semakin terbuka lebar. Pelajaran interaktif yang
terstruktur dengan baik bukan hanya lebih menarik tetapi juga memberikan
kesempatan
untuk percobaan mental dan pemecahan masalah yang kreatif.
disamping itu, pelajaran interaktif mendorong partisipasi
siswa dan jika digunakan dengan baik dapat mempertinggi hasil belajar dan
pengalihan pengetahuan. Sebagai penuntun untuk mengembangkan pelajaran
interaktif dikemukakan langkah-langkah berikut:
a. Mengidentifiksi pokok bahasan pelajaran
b. Mengembangkan kajian pembelajaran yang
mencakup semua informasi yang diharapkan siswa harus dikuasi
c. Membaca / mengamati keseluruhan penyajian dan
menentukan dimana dialog-dialog interaktif adapat digabung dan disispkan
d. Menetapkan jenis informasi yang diinginkan
dari siswa, dikembangkan pertanyaan atau strategi lain yang memerlukan
keikutsertaan siswa menganalis, mensitesis, mengevaluasi, atau membuat
keputusan
e. Menentukan pesan-pesan apa yang ingin
disampaikan dengan kegiatan interaktif
f.
Menetapkan
butir-butir diskusi penting, butir-butir penting ini dapat disajikan
setelah melibatkan siswa dalam diskusi atau kegiatan strategis lainnya.
Pembelajaran interaktif dapat direalisasikan
dalam beberapa bentuk, yaitu:
1. Pembelajaran Partisipatori
yaitu jenis pembelajaran yang dimulai dengan
sesi curah pendapatdari seluruh siswa.
2. Pembelajaran main peran
yaitu dimulai dengan main peran yang diberi
tahapan dengan pelakuyang terdiri atas siswa dengan suka rela.
3. Pembelajaran kuis tim
yaitu dimulai dengan mengumumkan bahwa akan ada
kuis pada akhir pelajaran
4. Pembelajaran kooperatif
yaitu menciptakan tim-tim atau
kelompok-kelompok yang bertanggung jawab untuk saling mengajar pengetahuan
atau keterampilan khusus.
5. Debat struktur
amat bermanfaat apabila ada butir-butir
informasi penting atau pandangan yang berlawanan.
6. Pembelajran 99 detik
merupakan rancangan pembelajran yang membantu siswa
meprosesinformasi dengan meminta siswa mengorganisasikan secara singkat
informasi kedalam penyajianyang tidak lebih dari 99 detik.
Audio
Audio dalam lingkup multimedia merupakan suatu file
yang buat untuk bisa mengeluarkan bunyi, seperti lagu dan lain lain. Audio ini
juga tidak hanya digunakan dalam gadget tapi juga sudah dapat kita temui dimana
saja.
Adapun contoh dari extension file suara antara lain:
1.
MP3.
MP3 merupakan suatu extension file audio yang sering
kita jumpai pada gadget handphone.
2.
MIDI.
File midi merupakan suatu extension file audio yang
sering kita jumpai namun file ini hanya bisa menampilkan bunyi nadanya saja
atau instrumentnya saja.
3.
AAC.
AAC merupakan format audio menggunakan lossy
compression (data hasil kompresi tidak bisa dikembalikan lagi ke data sebelum
dikompres secara sempurna, karena ada data yang hilang).
4.
WAV.
WAV adalah file audio yang tidak terkompres sehingga
seluruh sampel audio disimpan semuanya di media penyimpanan dalam bentuk
digital. Karena ukurannya yang besar, file WAV jarang digunakan sebagai file
audio di Internet.WAV merupakan format file audio yang dikembangkan oleh
Microsoft dan IBM sebagai standar untuk menyimpan file audio pada PC, dengan
menggunakan coding PCM (Pulse Code Modulation).
BAB.II.
PEMBAHASAN
Media Audio
Media trainer atau media pemelajaran dimana
proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan rekaman suara. Dalam hal
pembelajaran media ini tidak akan efektik tanpa adanya peran dari seorang
manusia. Apabila dalam pembelajar hanya menggunakan media audio saja mahasiswa
akan kesulitan dalam menangkap informasi yang di berikan, media audio akan
lebih menarik dan lebih mudah di mengrti jika di gabungkan dengan visual.
a. Kelebihan
media audio
1. Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
2. Dapat digunakan bersama – sama dengan alat
perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali.
3. Dapat merangsang partisipasi aktif pendengaran
siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan
sebagainya.
b. Kekurangan
media audio
1.
Memerlukan suatu
pemusatan pengertian pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga
pengertiannya harus didapat dengan cara belajar yang khusus.
2.
Media audio yang
menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak,
sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
3.
Karena abstrak,
tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan
perbendaharaan kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
4.
Media ini hanya
akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan
dalam berpikir abstrak.
5.
Penampilan
melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya dalam bentuk suara harus
disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima.
Training menggunakan media suara pengajar saja
meurut saya akan kurang menarik dan akan cepat bosan untuk mahasiswa. Jika
suara pengajar di padukan denga media audio akan lebih menarik dan untuk
mahasiswa akan lebih mudah mengikuti training atau pembelajaran yang sedang di
ikuti
BAB.III.
PENUTUP
Media pembelajaran mempunyai peranan yang
sangat penting sekali dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan. Media
pembelajaran yang dimanfaatkan dapat membantu mempermudah pembelajaran secara
efektif dan efisien. Sehingga peranan instruktur sangat berpengaruh baik dalam
menggunakan, memanfaatkan dan pemilihan media.
Media pembelajaran adalah salah satu komponen
penting dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran banyak macamnya,
sehingga dalam pemanfaatannya harus dapat memilih sesuai dengan materi dan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Langkah-langkah yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran yaitu kegiatan penerangan
atau pembelajaran, menentukan transmisi pesan, menentukan karakteristik
pelajaran, klasifikasi media, dan analisis karakteristik masing-masing media.
Pada prinsipnya, materi lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika dalam
proses pembelajaran, peserta didik tidak hanya melihat dan mendengarkan, namun
juga melakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar