Sabtu, 29 Oktober 2016

KEWIRAUSAHAAN BERBSIS MULTIMEDIA

BAB.I.

PENDAHULUAN


Di era yang serba canggih seperti sekarang ini, banyak bisnis yang semakin berkembang karena tersedianya teknologi pendukung. Pemanfaatan teknologi yang saat ini sedang trend salah satunya adalah sosial media marketing. Internet telah menjadi salah satu hal penting dalam bisnis terutama dalam pemasaran atau marketing.
Dalam perkembangannya, sebuah bisnis selalu mengaitkan sosial media sebagai salah satu alat yang paling efektif untuk berpromosi. Banyangkan saja jika bisnis yang kita jalankan tanpa adanya dukungan dari media sosial, pastinya marketing atau pemasaran tidak dapat berjalan dengan efektif dan sempurna.
Sosial media marketing sangat penting bagi perkembangan bisnis terlebih lagi di era digital sekarang ini, karena selain mudah digunakan, biaya yang dibutuhkan pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis melalui sosial media juga murah.
Dalam ledakan teknologi dan sosial media ini munculstrategi marketing yang sedang trend dan perlu untuk kita perhatikan. Berikut ini adalah strategi marketing yang sedang trend dan perlu dikuasai oleh pelaku bisnis untuk membantu pemasaran produk.
Content marketing
Konten marketing sekarang ini menjadi fokus utama oleh banyak merek mengingat peran penting dan cara kerjanya dalam sosial media, multimedia, search dan mobile. Banyak perusahaan yang masih belum memahami pentingnya trend dan bagaimana konten marketing melandasi hampir seluruh digital marketing. Konten merupakan dasar dari semua digital marketing dan sangat penting untuk menciptakan brand awareness serta merambah keramaian.


Mobile marketing
Terus meningkatnya para pengguna ponsel pintar dan juga tablet, menjadikan pesan pemasaran serta konten untuk platform mobile menjadi sebuah keharusan. Dari perangkat kecil tersebut banyak konsumen yang membaca konten, menerima email bahkan membeli produk. Oleh sebab itu, perusahaan dituntut untuk segera mendesain ulang website dan blog agar responsif dengan perangkat bergerak.
Integrated digital marketing
Media sosial dan konten memiliki peranan penting pada hasil pencarian. Google telah menciptakan Google+ dengan berbagai alasan termasuk salah satunya adalah untuk menangkap sinyal sosial. Untuk itu pastikan bahwa setiap pendekatan yang dilakukan memberikan kemungkinan untuk mengikat mereka semua secara bersamaan demi mencapai suatu efektivitas yang maksimum.
Continuous marketing
Seorang marketing harus menyadari bahwa strategi marketing yang kuat sedang marak dan disebut dengan continuous marketing. Namun, hal ini bukan berarti Anda tidak boleh melakukan pemasaran produk atau promosi secara offline. Kenyataannya adalah segala sesuatu yang ditemukan secara online melalui media sosial, twitter stream serta penelusuran melalui Google membutuhkan aktivitas SEO yang konstan, publishing, penciptaan konten dan marketing.
Personalized marketing
Pendekatan marketing yang biasa terjadi di media tradisional dan televisi menjadi kurang efektif karena adanya kejenuhan media. Kita bisa melihat bagaimana adanya personalized marketing di situs e-commerce, email dan website yang menyesuaikan dengan iklan dan user interface demi kepentingan konsumen yang relevan.
Ketika mengunjungi bisnis online sekali dan kemudian berkunjung lagi, website akan tahu siapa Anda. Email yang datang berikutnya juga telah dipersonalisasi dengan produk yang telah Anda kunjungi ketika berbelanja online.
Web akan menangkap kebiasaan Anda seperti membaca data, menyajikan informasi yang relavan dan menerapkan intelegensi. Trend yang satu ini didorong oleh teknologi dengan menggunakan “big data” sehingga dapat meningkatkan efektivitas marketing.
Visual marketing
Pertama kali kita melihat lanskap visual marketing adalah beberapa tahun yang lalu ketika YouTube hadir. Sejak saat itulah visual marketing terus bermunculan seperti Instagram, Pinteres dan juga Slideshare. Dalam waktu 6 bulan terakhir ini, visual marketing sudah berada ditingkat yang baru. Anda harus bisa memanfaatkan trend marketing ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan keterlibatan secara online.
Jika ditanya tentang bisnis ecommerce, mungkin kebanyakan dari kita hanya akan menjawab bahwa bisnis ecommerce adalah bisnis jual beli online. Namun lebih dari itu sebenarnya bisnis ecommerce bisa dibedakan menjadi beberapa jenis berbeda berdasarkan dari bagaimanakah layanan yang diberikan oleh ecommerce tersebut. Seperti halnya beberapa nama perusahaan ecommerce besar TokoBagus, Kaskus FJB, hingga Lazada memiliki bentuk bisnis ecommerce yang berbeda satu dengan yang lain.
Secara umum bisnis ecommerce di Indonesia dapat dibedakan menjadi 5 bentuk berbeda. Dan bagi anda yang memang aktif dalam bidang ecommerce atau mungkin ingin mengenal lebih dalam tentang ladang bisnis online yang satu ini, akan sangat berguna bagi anda untuk menyimak artikel tentang 5 bentuk bisnis e-commerce yang ada di Indonesia berikut ini.
1.      Classifieds / Daftar Iklan Baris
Bentuk bisnis yang pertama adalah classifieds atau daftar iklan baris. Bentuk bisnis ini merupakan bentuk yang paling sederhana dari usaha e-commerce  yang ada. Itu karena bentuk bisnis ini mempunyai ciri khas dimana penyedia jasa e-commerce tidak terlibat secara langsung dalam proses jual beli yang terjadi. Dalam bentuk bisnis ini, pihak perusahaan e-commerce  hanya menjadi media yang mempertemukan antara penjual dan pembeli dalam satu tempat.
Ciri-ciri dari bentuk bisnis classifieds atau daftar iklan baris adalah web penyedia layanan e-commerce tersebut sama sekali tidak terlibat atau memfasilitasi secara langsung transaksi jual beli online yang berlangsung. Ciri yang kedua adalah dalam memanfaatkan layanan e-commerce tersebut, siapa saja yang ingin menjual barang yang dimilikinya bebas melakukan hal tersebut kapan dan dimana saja secara online. Ciri lain dari bentuk ini adalah pihak e-commerce mendapatkan keuntungan dari iklan premium yang terpasang pada website tersebut.
Penyedia layanan e-commerce di Indonesia yang menggunakan bentuk bisnis ini antara lainBerniaga, TokoBagus dan juga OLX. Hingga saat ini OLX menjadi jaringan perusahaan  e-commerce yang terlama yang ada di Indonesia dan masih tetap eksis hingga saat detik ini. Selain ketiga e-commerce tersebut, Kaskus FJB (forum jual beli) pada dasarnya juga menganut bentuk bisnis ini karena selama proses transaksi pihak Kaskus sendiri tidak memberikan keharusan bagi para penjual atau pembeli menggunakan layanan transaksi apapun yang mereka sediakan. Dalam sistem pembayarannya pun, para penggiat Kaskus FJB banyak yang menggunakan metode COD atau cash on delivery. Secara umum tipe e-commerce ini lebih cenderung digunakan oleh para penjual yang hendak menjual barang bekas atau yang jumlahnya terbatas.
2.      Marketplace C2C (Customer to Customer)
Yang membedakan antara bentuk bisnis ini dengan bentuk classifieds adalah selain menawarkan tempat sebagai media promosi barang daganganya, pihak e-commerce juga memberikan layanan metode pembayaran dari transaksi online yang dilakukan. Hal tersebut juga menjadi ciri utama dari bentuk bisnis e-commerce Marketplace C2C. Pada umumnya pihak e-commerce akan memberikan layanan Escrow atau rekening pihak ketiga.
Fungsi dari Escrow tersebut adalah sebagai jembatan antara penjual, pembeli dan pihak e-commerce. Jika sudah terjadi kesepakatan pembelian, pembeli harus mentransfer dana kepada pihak escrow. Baru setelah dana  dikonfirmasi masuk ke escrow, penjual bisa mengirimkan barangnya para pembeli. Dan setelah pembeli mengkonfirmasi kedatangan barang, maka pihak escrow akan memberikan uang nya ke penjual. Selain lebih aman, dengan menggunakan jasa escrow jika tiba-tiba terjadi masalah dengan barang, dana akan bisa segera dikembalikan pada pembeli. Pada situs Kaskus FJB  (forum jual beli), jasa escrow lebih dikenal dengan nama Rekber atau rekening bersama.
Perusahaan e-commerce yang mengadopsi bentuk bisnis ini antara lain Tokopedia dan Lamido. Perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan dari sistem iklan premium dan juga adanya komisi dari jasa escrow. Bagi anda para penjual yang memiliki barang dengan jumlah yang cukup banyak, bisa mencoba menjadi penjual para bentuk bisnis  e-commerce yang satu ini.
3.      Shopping Mall
Bentuk bisnis e-commerce Shopping Mall, semua proses serta layanannya kurang lebih sama dengan bentuk bisnis Marketplace C2C yang membedakan antara keduannya adalah penjual yang ada pada e-commerce tersebut. Pihak yang bisa masuk menjadi penjual di e-commerce tersebut hanyalah brand-brand besar yang telah mempunyai nama di pasar lokal atau pun internasional.
Untuk masuk pun membutuhkan proses verifikasi yang tidak mudah. Dari segi keuntungan, pihak ecommerce bisa menarik komisi dari penjual yang notabenenya brand besar tersebut. Dengan begitu pendapatannya pun bisa lebih besar. Hingga saat ini, di Indonesia bentuk bisnis ini baru diterapkan oleh satu e-commerce yaitu Blibli.
4.      Toko online B2C (Business to Consumer)
Pada dasarnya bentuk bisnis ini lebih berfokus pada penjualan barang atau produk milik perusahaan e-commerce itu sendiri. Sehingga semua keuntungan dari penjualan produk murni dimiliki oleh perusahaan e-commerce dan tidak dibagi dengan pihak lain.
Jenis bisnis ini merupakan salah satu bentuk yang paling berkembang di Indonesia, namun dalam pengembangan bentuk bisnis ini tentunya juga tidak mudah. Selain diperlukan modal yang sangat besar, ketersediaan pasokan barang serta sistem penjualan semuanya harus dihandle sendiri oleh pihak e-commerce.
Beberapa perusahaan e-commerce yang menerapkan bentuk bisnis ini antara lain Lazada,Bhineka, dan Berry Benka. Namun seperti halnya Lazada juga masing memiliki sistem layaknya Marketplace C2C yang dapat menerima penjual mandiri yang memiliki barang yang cukup banyak dan terjamin ketersediannya.
5.      Sosial Media Shop
Bentuk bisnis e-commerce yang terakhir adalah sosial media shop. Bentuk ini bisa dikatakan muncul seiring perkembangan sosial media yang makin menanjak. Potensi dari sosial media tersebut kini dimanfaatkan langsung oleh perusahaan e-commerce dengan membangun bisnis yang berbasis pada sosial media tersebut.
Saat ini sosial media yang menjadi lahan utama perkembangan bentuk bisnis ini masih didominasi oleh Facebook, namun dengan pergesaran tren sosial media yang terjadi akhir-akhir ini juga telah membuka pesaing baru seperti Instagram dan juga Twitter.
E-commerce di Indonesia yang menyediakan bentuk bisnis ini adalah  Onigi. Keuntungan dari bentuk ini adalah dari segi pemanfaatan banyaknya konsumen yang berasal dari sosial media tersebut dan juga kemudahan dalam pembuatannya.
Dengan lebih mengenal bentuk bisnis ecommerce tersebut, bisa menjadi tambahan informasi terutama bagi anda yang berniat menjadi penjual online. Memilih jenis ecommerce yang tepat akan membantu bisnis yang anda jalankan berkembang lebih pesat dan akhirnya mendatangkan keuntungan yang lebih besar tentunya.
Jual beli menurut bahasa adalah pertukaran suatu barang dengan nilai yang sebanding atau saling menukarkan suatu barang dengan barang lain yang sebanding nilainya, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jual beli adalah persetujuan saling mengikat antara penjual sebagai pihak yang menyerahkan barang dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga barang yang dijual. Jual beli merupakan kegiatan yang telah lama dikenal dan dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya, bahkan sebelum masa digunakannya mata uang. Jual beli dapat terjadi apabila adanya pertemuan antara penawaran dan permintaan terhadap suatu barang yang dikehendaki. Seiring dengan adanya perkembangan teknologi, bidang dalam jual beli mengalami kemajuan. Salah satu teknologi yang membantu memajukannya adalah internet, yang sudah dikembangkan sejak tahun 1969. Di awal perkembangannya, internet hanya digunakan untuk kegiatan militer, akademik dan perusahanperusahaan tertentu saja. Barulah pada tahun 1994, minat masyarakat dalam menggunakan internet mulai muncul dan semakin meningkat. Di Indonesia sendiri, internet sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1990. Berdasarkan data APJIII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) tahun 2012 pada tabel 1.1, kota dengan pengguna internet terbesar adalah Yogyakarta dengan persentase 38,5% dari jumlah penduduknya sedangkan kota dengan pengguna internet terendah adalah Gresik dengan persentase 11,8% dari jumlah penduduknya. Bila dilihat dari usia penggunanya, pengguna internet di Indonesia saat ini masih di dominasi oleh pengguna berusia muda pada rentang usia 12-34 tahun yang mencapai total 58,4% dengan pengguna tertinggi pada kelompok usia 25-29 tahun yang mencapai 14,2% dari populasi.
Sejak meningkatnya minat masyarakat dalam menggunakan internet, jumlah pengguna internet di Indonesia setiap tahunnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan. APJII memproyeksikan bahwa pada akhir 2014 pengguna internet di Indonesia akan mencapai 107 juta pengguna dan pada tahun 2015 akan mencapai 139 juta pengguna.
Melalui adanya teknologi internet dan meningkatnya pengguna internet di dunia, kegiatan perdagangan pun mulai mengalami perkembangan. Banyak pelaku bisnis yang mulai menggunakan internet untuk melakukan promosi maupun perdagangannya, bisnis baru di dalam dunia digital ini disebut dengan perdagangan elektronik (e-commerce). Perdagangan elektronik (e-commerce) menurut Laudon (2012) adalah the use of internet and the web to transact business. Laudon (2012) membagi perdagangan elektronik (e-commerce) menjadi
lima jenis, yaitu :
1.      Business-to-Consumer (B2C) E-Commerce.
B2C E-Commerce merupakan upaya perusahaan dalam melakukan transaksi dengan konsumen individual secara online (dalam jaringan atau daring).
2.      Business-to-Business (B2B) E-Commerce. 
B2B E-Commerce fokus terhadap transaksi-transaksi penjualan antar perusahaan secara online (dalam jaringan atau daring).
3.      Consumer-to-Consumer (C2C) E-Commerce.
C2C E-Commerce memberikan wadah kepada konsumen untuk melakukan jual beli dengan konsumen lain secara online (dalam jaringan atau daring).
4.      Peer-to-Peer (P2P).
P2P E-Commerce merupakan jenis e-commerce yang membutuhkan pengguna yang besar, dilakukan dengan cara memanfaatan teknologi peer-to-peer yang membuat pengguna internet dapat saling membagikan dokumen maupun data-data secara langsung tanpa melalui server.
5.      Mobile Commerce (M-commerce)
M-Commerce merupakan e-commerce yang membutuhkan perangkat digital nirkabel untuk melakukan jual beli.
Munculnya e-commerce ini, khususnya Consumer-to-Consumer (C2C) ecommerce membuat jual beli memasuki dimensi baru. Banyak dari pelaku bisnis membuat sebuah perusahaan baru berbasis C2C e-commerce, mereka membuat sebuah wadah sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam dunia digital yang disebut dengan marketplace online atau situs jual beli online. Melalui situs jual beli online, pola belanja di masyarakat khususnya pengguna internet mulai berubah. Tanpa harus mendatangi langsung tempat perbelanjaan (cara konvensional), tetapi cukup dengan mengakses situs-situs penyedia jual beli online konsumen sudah dapat membeli suatu produk secara online. Lalu untuk melakukan pembayaran, pembeli dapat langsung mentransfer dana ke penjual. Tidak hanya dengan transfer langsung, demi menjaga keamanan dana, pembeli dapat juga menggunakan jasa pihak ketiga atau rekening bersama yang disediakan oleh pemilik situs jual beli online. Berdasarkan data alexa.com, tercatat ada empat situs jual beli online yang memiliki peringkat cukup tinggi diantara situs-situs online yang ada di Indonesia. Situs-situs tersebut adalah OLX.co.id di peringkat 17, Berniaga.com di peringkat 22, Bukalapak.com di peringkat 27, dan Tokopedia.com di peringkat 34. Peringkat situs ini dihitung dengan menggunakan metodologi eksklusif yang menggabungkan perkiraan rata-rata unique visitors sebuah situs setiap hari dan jumlah estimasi atas pageviews selama 3 bulan terakhir.








Salah satu situs jual beli online di Indonesia yang sedang berkembang adalah Bukalapak.com. Bukalapak.com dimiliki dan dikelola oleh PT. Bukalapak. Sama halnya seperti situs jual beli online lainnya yang berbasis C2C, Bukalapak.com menyediakan sarana penjualan dari konsumen ke konsumen dimanapun dan siapapun dapat membuka toko online untuk melayani calon pembeli dari seluruh Indonesia. Bukapalak.com menerapkan dua sistem bagi penggunanya, yaitu :
1)      Memberikan jaminan 100% uang kembali. Setiap transaksi yang
terjadi di Bukalapak.com mendapatkan jaminan kemanan, Bukalapak.com menerapkan sistem rekening bersama yang bertindak sebagai perantara transaksi pembayaran antara penjual dan pembeli.
2)      Memberikan keuntungan kepada penggunanya, seperti notifikasi
SMS, feedback pada setiap transaksi, kepastian menerina dana pembayaran, prioritas mesin pencari, perhitungan ongkos kirim dan edukasi kewirausahaan.
Bukalapak.com dalam mengenalkan situsnya ke konsumen hanya menggunakan strategi sederhana dan tidak melakukan iklan masif di media seperti situs lainnya. Strategi yang digunakan Bukalapak.com yaitu (startupbisnis.com, 2014) :
1)      Search Engine Optimization (optimisasi mesin pencari).
Teknik ini digunakan Bukalapak.com agar situs dapat berada pada posisi atau halaman pertama mesin pencari.
2)      Word of Mouth (Social Media).
Bukalapak.com memanfaatkan strategi ini dalam dunia maya pada sosial media, dengan WOM secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan Bukalapak.com.
3)      Viral marketing. Teknik viral marketing yang dilakukan
Bukalapak.com tidak jauh berbeda dengan WOM, namun teknik ini berjalan dengan sistematis dan benar-benar didesain untuk menghasilkan dampak yang sangat luat dan juga besar. Serta viral marketing lebih memanfaatkan teknologi dan internet dalam penerapannya.
4)      Sales atau agent.
Bukalapak.com menggunakan sales untuk mengajak UKM agar menjadi merchant di situsnya.
5)      Iklan berbayar (google adwords).
Bukalapak.com memanfaatkan google adwords untuk meningkatkan brand awareness dan juga traffic karena kinerja adwords lebih menonjol dibanding channel lainnya.
Pada awal berdirinya pada tahun 2010, situs Bukalapak.com hanya menjadi sarana bertemunya calon pembeli dengan penjual dan produk-produk yang ditawarkan lebih dikhususkan kepada produk second (barang bekas/barang yang telah terpakai). Seiring dengan perkembangannya, Bukalapak.com mulai melakukan berbagai inovasi. Inovasi yang dilakukan diantaranya adalah (dailysocial.net, id.wikipedia.org, startupbisnis.com): (1) perubahan logo dan warna dasar situs, (2) penambahan berbagai subkategori produk, (3) peluncuran sistim pembayaran BukaDompet, (4) peluncuran aplikasi selular untuk android, dan (5) penambahan fitur quick buy untuk konsumen yang ingin berbelanja tanpa perlu mendaftar. Sejak awal berdirinya sampai saat ini Bukalapak.com telah menyedot sekitar 260 ribu pengunjung per harinya (SWA.co.id) dan melayani transaksi dengan nilai total 500 juta rupiah tiap harinya. Namun dengan strategi bisnis dan inovasi yang dilakukan, Bukalapak.com baru mampu menduduki peringkat 3 diantara situs lainnya yang disebutkan di atas dan pada peringkat 22 dari seluruh situs yang ada di Indonesia. Bukalapak.com juga baru mampu mengkonversikan 1% dari total pengunjung untuk melakukan transaksi disana (id.techinasia.com). Dari data ini diketahui bahwa secara garis besar, Bukalapak.com masih cukup tertinggal dibanding situs lain dan belum mampu mengubah pengunjung situsnya menjadi pembeli yang melakukan transaksi disana. Saat ini Bukalapak.com tengah bersaing dengan situs jual beli online lainnya. Berdasarkan tabel 1.2, walaupun peringkat Bukalapak.com lebih tinggi dibanding Tokopedia.com tetapi Bukalapak.com masih tertinggal oleh OLX.co.id dan Berniaga.com. Engagement Metric alexa.com didasarkan pada data dari panel lalu lintas global mereka, dimana data tersebut adalah pengguna internet yang menggunakan salah satu dari 25.000 ekstensi browser yang berbeda. Alexa.com juga mengumpulkan banyak data lalu lintas dari sumber langsung dalam bentuk situs yang telah memilih untuk menggunakan script Alexa di situs mereka dan sertifikasi metrik mereka.







Terdapat persaingan yang cukup ketat diantara empat situs diatas. Pada tabel 1.2 diketahui bahwa dalam hal persentase kunjungan yang terdiri dari satu tampilan laman (Bounce Rate) Bukalapak.com masih memimpin diantara situs lainnya sebesar 26.30%. Tetapi bila dilihat dari jumlah laman yang dikunjungi pengguna (Pageviews/User) dan untuk lamanya seorang pengunjung mengunjungi situs (Time on Site), Bukalapak.com masih tertinggal cukup jauh dibanding ketiga situs lainnya. Berdasarkan Pageviews/User, pengguna Bukalapak.com hanya mengunjungi sekitar 7 laman situs dalam satu kali kunjungan. Berbeda dengan situs lainnya, pengguna Berniaga.com mengunjungi sekitar 12 laman, Tokopedia.com sekitar 16 laman dan OLX.co.id sekitar 17 laman. Lalu bila dilihat dari Time on Site, pengguna Bukalapak.com juga lebih rendah dibanding tiga situs lainnya. Pengguna Bukalapak.com hanya mengunjugi situs selama 9 menit, sedangkan pengguna Berniaga.com mengunjungi situs selama 10 menit, OLX.co.id selama 13 menit dan Tokopedia.com 22 menit. Dari penjabaran ini, dapat diketahui bahwa minat konsumen untuk melakukan belanja online di Bukalapak.com masih tertinggal dibanding tiga situs lainnya. Di dalam belanja online, pencarian informasi merupakan kegiatan awal yang dilakukan oleh pengguna internet. Pencarian informasi ini dilakukan untuk mengetahui spesifikasi produk yang diinginkan, model dan pilihan yang ada, hingga harga yang ditawarkan. Namun tidak semua pencarian informasi tersebut berujung pada kegiatan belanja. Ada yang hanya mencari informasi secara online tetapi tetap melakukan belanja secara konvensional. Minat beli konsumen, merupakan salah satu bagian dari komponen dalam sikap konsumen mengkonsumsi suatu produk. Minat beli menurut Kinnear dan Taylor (dalam Adi, 2013) adalah tahap kecenderungan konsumen untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Berdasarkan laporan yang dilakukan oleh Nielsen (2010), mayoritas konsumen di Asia Pasifik pernah melakukan pembelian secara online. Di Indonesia sendiri konsumen yang menggunakan pendapatannya untuk berbelanja online terbilang kecil, hanya 40% dari konsumen Indonesia yang mengalokasikan kurang dari 5% pendapatannya untuk berbelanja online. Dari data ini diketahui bahwa minat konsumen di Indonesia dalam berbelanja online masih rendah dibanding negara lain seperti Korea dan Tiongkok.
Sementara itu berdasarkan data APJII tahun 2012, diketahui bahwa hanya 7 dari 30 provinsi di Indonesia yang memiliki pengalaman berbelanja online dengan persentasi diatas 50%. Dari data ini diketahui bahwa, pengguna internet di Indonesia masih banyak yang enggan melakukan belanja online. Alasan terbesar pengguna internet di Indonesia enggan melakukan belanja online adalah takut ditipu, alasan lain pengguna internet di Indonesia enggan melakukan belanja online adalah tidak bisa melihat produk secara langsung, kualitas produk belum terjamin dan tidak tahu caranya.










Penelitian ini mengarah pada penelitian-penelitian terdahulu mengenai minat beli konsumen secara online. Minat beli seorang konsumen terhadap belanja online bergantung pada efek langsung dari fitur yang diberikan oleh belanja online, fitur ini berupa persepsi fungsional yaitu kemudahan penggunaan situs dan persepsi emosional konsumen yaitu kenikmatan berbelanja (Davis, 1993). Selain fitur langsung dari belanja online, ada pula faktor yang datang dari individu konsumen itu sendiri. Faktor ini berupa pengalaman sebelumnya dalam berbelanja online (Shim et al, 2001) dan kepercayaan konsumen terhadap penjual maupun situs jual beli online (Yoon, 2002). Berdasarkan efek dan pengaruh faktor dari individu yang ada dapat memberikan kerangka untuk memahami bagaimana minat konsumen dalam berbelanja online. Penelitian mengenai minat beli konsumen berdasarkan efek langsung dari fitur belanja online salah satunya ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Ramayah dan Ignatius (2010) serta Sabbir (2013). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemudahaan penggunaan secara keseluruhan berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen. Namun hasil yang berbeda ditemukan oleh Verhagen dan Willemijn (2007) serta Surya (2012), bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kemudahan penggunaan terhadap minat beli konsumen. Sementara itu penelitian lain mengenai minat beli dilakukan oleh Shen (2012) serta Ramayah dan Ignatius (2010) mengemukakan bahwa kenikmatan berbelanja mempunyai pengaruh signifkan dan positif terhadap minat beli konsumen, tetapi Verhagen dan Willemijn (2007) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa kenikmatan berbelanja memang memiliki pengaruh positif terhadap minat beli konsumen namun efek yang diberikan kepada konsumen tidak terlalu besar atau tidak signifikan. Penelitian mengenai minat beli konsumen berdasarkan faktor yang datang dari individu dilakukan oleh Kim (2004), Ling (2010) dan Mohmed et al (2013), diketahui bahwa pengalaman sebelumnya dalam berbelanja online memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen dalam berbelanja online di masa yang akan datang. Mengenai kepercayaan konsumen, terdapat beberapa pendapat dalam penelitian-penelitian terdahulu. Menurut Kim (2004), kepercayaan konsumen memiliki pengaruh signifkan positif terhadap minat beli konsumen dan memberikan efek yang sangat kuat. Sementara itu menurut Verhagen dan Willemijn (2007) serta Konradt (2003), kepercayaan konsumen memang memiliki pengaruh yang positif terhadap minat beli konsumen tetapi efek yang diberikannya kepada konsumen tidak terlalu besar atau tidak signifikan.

 








 

BAB.II.

PEMBAHASAN


Tujuan Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistim E-Commerce adalah dengan menggunakan E-Commerce maka perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya.
Manfaat Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Manfaat dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem transaksi adalah:
1.      Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
2.      Menurunkan biaya operasional (operating cost).
Transaksi E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, bebangaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi
3.      Melebarkan jangkauan (global reach).
Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.
4.      Meningkatkan customer loyalty.
Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.
5.      Meningkatkan supply management.
Transaksi E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.
6.      Memperpendek waktu produksi.
Pada suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di mana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
Pernyataan-pernyataan Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh permyataan Laura Mannisto (International Telecommunication Union, Asia and the Future of the World Economic System, 18 March 1999, London), yaitu:
a.      Ketersediaan informasi yang lebih banyak dan mudah diakses Ketersediaan informasi produksi dan harga dapat diakses oleh pembeli, penjual, produsen dan distributor.
b.      Globalisasi Produksi, distribusi dan layanan konsumen : jarak dan waktu relatif lebih pendek, sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan rekan bisnis di lain negara dan melayani konsumen lebih cepat. Produsen dapat memilih tempat untuk memproduksi dan melayani konsumen tidak tergantung dimana konsumen itu berada. Perusahaan yang berada di negara berpendapatan rendah dapat mengakses informasi dan membuat kontak bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.
c.       Mengurangi biaya transaksi dengan adanya system order, pembayaran dan logistik secara online dan otomatis.
Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)
Threats merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan asset-aset yang berharga.
Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:
·         System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
·         Authorization Violation
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.
·         Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.
·         Communications Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
·         Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
·         Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
·         Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.

Disini saya mengambil contoh E-Commerce yaitu Bukalapak.com
Bukalapak
Bukalapak
Bukalapak merupakan situs marketplace yang menjadi pesaing utama Tokopedia. Walau belum pernah secara resmi menyebutkan jumlah uang yang mereka dapat dari empat kali pendanaan, namun dikabarkan kalau mereka nilai pendanaan tersebut cukup besar. Di tahun 2015 yang lalu, mereka mengklaim telah mempunyai 450.000 penjual.




Ranking Alexa: ke-12 di Indonesia.
https://d26bwjyd9l0e3m.cloudfront.net/wp-content/uploads/web/droptofree/Bukalapak+-+Jual+Beli+Online-icon.jpgApp Info
Download

Review Star Android YellowReview Star Android YellowReview Star Android YellowReview Star Android YellowReview Star Android Gray


Bukalapak - Jual Beli Online
PT Bukalapak.com -  Jul 15, 2015
Genre:  Shopping
Size:  N/A
Installs:   1,000,000 - 5,000,000
Gratis
https://d2wvmuitzlwqfv.cloudfront.net/wp-content/themes/techinasia/img/icon_googleplay.png
https://d2wvmuitzlwqfv.cloudfront.net/wp-content/themes/techinasia/img/icon_appstore.png



6 Keuntungan jualan di Bukalapak.com





Banyak kemudahan dan kenyamanan dalam berjualan online dibanding bisnis offline salah satunya adalah tidak membutuhkan banyak modal, seperti: menyewa toko dan menggaji pegawai. Namun tidak semua penyedia layanan jualan online sama, seperti Bukalapak.com yang berbeda dengan Forum Jual Beli atau situs iklan baris.
Bukalapak.com adalah penyedia tempat jual beli online yang menjamin semua transaksi 100% aman dengan fitur Payment System (Rekening Bersama).
Berkat adanya Payment System, setiap orang dapat membeli barang di Bukalapak.com tanpa perlu khawatir menjadi korban penipuan. Karena jika barang pesanan tidak dikirim maka dana pembayaran dapat dikembalikan 100% ke pembeli.
Dengan jaminan keamanan tersebut maka tak ada lagi ketakutan bagi pembeli untuk berbelanja online. Lalu apa keuntungan yang didapat penjual dengan adanya Payment System ini? berikut 6 hal tersebut:
Notifikasi SMS tiap ada pesanan



 

 

1. Notifikasi SMS tiap ada pesanan
Penjual akan mendapat SMS (jaringan GSM) tiap ada pesanan oleh pembeli yang sudah bayar, sehingga penjual tak perlu habiskan waktu melayani tawar-menawar atau pertanyaan oleh pembeli yang belum tentu membeli.

Feedback positif tiap bertransaksi

 

 

2. Feedback positif tiap bertransaksi
Penjual akan mendapat feedback positif tiap bertransaksi walaupun pembeli tidak memberikan feedback setelah menerima barang. Dengan begitu penjual tak perlu lagi meminta pembeli memberikanfeedback atau rekomendasi.
Kepastian menerima dana 



 

 

3. Kepastian menerima dana
Penjual akan menerima dana pembayaran setelah barang diterima pembeli. Jika pembeli belum konfirmasi menerima barang 2×24 jam setelah kurir mengirim pesanan maka dana otomatis diteruskan ke penjual.

Prioritas di mesin pencarian

 

 

4. Prioritas di mesin pencarian
Setiap produk di Bukalapak.com terus dioptimasi agar muncul di urutan teratas halaman pertama hasil mesin pencarian seperti: Google, Yahoo & Bing. Jadi, setiap produk bukan hanya dilihat oleh ratusan ribu pengunjung bukalapak.com tapi juga jutaan orang yang mencari di Google dll.
Perhitungan 'ongkos kirim' otomatis 



 

 

5. Perhitungan ‘ongkos kirim’ otomatis
Bukalapak.com akan otomatis menghitung ongkos kirim dari kota asal penjual ke kota tujuan pembeli dan menambahkannya ke total pembayaran pembeli. Jadi penjual tak perlu repot cek ongkos kirim tiap mau bertransaksi. (Bukalapak.com pakai JNE Reguler untuk perhitungan ongkos kirim)
Konsultasi bisnis pribadi 



 

 

6. Konsultasi bisnis pribadi
Bukalapak.com selalu meningkatkan pelayanan demi kesuksesan penjual, salah satunya dengan memberikan tips sukses jualan online. Jangan ragu tanyakan kepada BL jika membutuhkan pendapat untuk mengembangkan bisnismu di Bukalapak.com

BukaLapak Mewadahi Transaksi Online secara Aman
Sekilas, BukaLapak.com memiliki konsep yang hampir sama dengan situs-situs lain yang memfasilitasi transaksi jual beli online di Indonesia. Namun ternyata sistem transaksi di BukaLapak.com di desain sedemikian rupa untuk menjaga keamanan pihak penjual maupun pembeli. Pihak penjual mendapat kesempatan untuk memasarkan segala produk jadi (non jasa dan non franchise) yang dilengkapi dengan deskripsi dan foto produk.
Peraturan yang diterapkan BukaLapak.com pun cukup ketat, misalnya larangan copy paste dari penjual lainnya serta larangan untuk mencantumkan alamat, nomor rekening dan kontak pribadi di BukaLapak.com. Dengan demikian seluruh proses transaksi dan pembayaran akan difasilitasi dan dijamin keamanannya oleh BukaLapak.com.
Proses pembayaran dari pihak pembeli akan difasilitasi oleh BukaLapak.com sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sistem ini mungkin lebih dikenal dengan istilah Marketplace C2C. Setelah pembayaran selesai dilakukan, BukaLapak.com akan memberikan konfirmasi pada pihak penjual untuk mengirimkan barang ke alamat pembeli. Setelah barang diterima oleh pembeli, BukaLapak.com akan melakukan pencairan dana untuk pihak penjual.
Rangkaian proses transaksi tersebut mudah dilakukan dengan mengikuti petunjuak yang sudah disediakan BukaLapak.com. Selain itu, BukaLapak.com juga akan memberikan tindakan mediasi, banned akun atau pelaporan pada pihak berwajib terhadap penjual yang melakukan penipuan dalam proses transaksi.
Saat ini BukaLapak.com telah berhasil memfasilitasi transaksi online harian senilai US$ 43,000 (sekitar lima ratus juta rupiah). Sebuah angka fantastis untuk sebuah startup original karya anak Indonesia. Semoga kesuksesan BukaLapak.com dapat menjadi acuan bagi putra-putri bangsa lainnya untuk membuat beragam karya inovatif yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia.

BAB.III.

PENUTUP


            Di era modern ini sangat di butuhkan multimedia untuk mendongkrak usaha yang sedang kita jalani. Banyak produk usaha yang sukses karena mereka menerapkan multimedia untuk promosi dan untuk proses usaha mereka, disini saya sangat menekankan multimedia dalam usaha online/ e-commerce. kenapa dengan e-commerce, ini sangat menarik untuk kita pelajari khusunya saya sebagai mahasiswa teknik informatika untuk bisa berkembang mengikuti e-commerce ini, banyak karya anak dalam negri yang telah berhasil dalam mengembangkan usaha e-commerce ini seperti contohnya bukalapak.com, bukalapak.com adalah salah satu e-commerce yang terbaik di Indonesia. Sebagai pelopor e-commerce karya anak bangsa yang terbaik di Indonesia ini semoga bisa menjadi motivasi untuk putra-putri Indonesia sebagai motivasi mengikuti pendiri bukalapak.com. mengikuti perkembangan e-commerce untuk pengusaha sangatlah menguntungkan karena pengguna internet di Indonesia ini sangatlah banyak dari data di atas pengguna internet bisa dari anak-anak, remaja hingga orang tua.
            Perkembangan e-commerce sangatlah pesat, tidak hanya di Indonesia bahkan di penjuru dunia. Dengan adanya e-commerce kita tidak terbatas oeh jarak. Sangat effisien dan sangat membatu apalagi sebagai seorang pekerja, yang tidak ada waktu untuk dating langsung ke toko penjual. Bagi pembeli tidak perlu khawatir lagi karena sekarang e-commerce sudah menerapkan ganti rugi 100% untuk layanan mereka, hapir seluruh e-commerce sudah menerpkan system tersebut. Untuk transaksi e-commerce juga sangat meperhatika dari keamanan pelangganya jadi untuk pembeli tidak perlu khawatir untuk berbelanja di situs e-commerce. Dan untuk kita bisa mecoba dan memanfaatkan teknologi dan kemudahan yang sudah di sediakan oleh situs e-commerce seperti contohnya bukalapak.com




BAB.IV.

DAFTAR PUSTAKA